Faedah & Pahala Membaca Shalawat Nabi



Hubungan Kejiwaan Ini Penting Terus Dirajut
Ada dua anugerah sangat besar yang dilimpahkan Allah kepada umat manusia dan khususnya umat Islam, yaitu diutusnya Nabi di akhir zaman dan Al-Qur’an. Dengan kedua anugerah ini manusia bisa tercerahkan. Nabi Muhammad adalah contoh dan panutan terbaik dan Al-Qur’an berjalan karena semua nilai dan ajaran dalam Al-Qur’an dilakukan oleh Nabi.
Sebagai rasa syukur seorang muslim kepada Nabi Muhammad, seyogyanya kita banyak membacakan shalawat kepada Nabi. Terlebih pada hari dan malam Jumat. Membacakan shalawat dari seorang muslim adalah berdoa kepada Allah agar Allah terus meninggikan derajatnya di dunia dan akhirat. Waĺaupun Nabi sudah penuh segalanya tapi seorang muslim tetap dihimbau untuk membacakan shalawat kepadanya. Ibaratnya seorang yang mengisi air di ember yang sudah penuh air akan tumpah. Tumpahannya akan kembali kepada kita.
Di antara faedah membaca shalawat kepada Nabi adalah
(1) mengikuti perintah Allah,
(2) yang membacanya dapat imbalan 10 – 70 kali lipat shalawat dari Allah,
(3) derajatnya diangkat dan dosa serta kesalahannya diampuni,
(4) yang paling berhak mendapat syafaatnya di hari kiamat,
(5) dapat menghilangkan kesusahan hidup,
(6) Rasul menjawab salamnya,
(7) jika berdoa diawali dengan shalawat, doanya sangat optimis dikabulkan,
(8) upaya menciptakan hubungan yang harmonis antara muslim dengan Nabi.
Hubungan kejiwaan ini penting terus dirajut agar selalu terbayangkan sosok beliau dan menjadi panduan dalam melakoni kehidupan sesuai dengan perilaku Nabi, walau hal tersebut masih jauh dari ideal. Tapi minimal itulah yang bisa dilakoni. Kewajiban kita sebagai kaum muslim terhadapnya masih sangat banyak.
(Sumber: Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad, OASE AL-QUR'AN 2, Qaf 2019)