Jangan Salah! Ibadah Haji Bukan untuk Tamasya


Bukan untuk Tamasya
dan Semangat Ibadahnya Bergerak Naik...
Keberadaan Ka'bah di lembah yang tandus, tak ada tanaman, tak berpohon adalah untuk menunjukkan bahwa dakwah Islam (ketauhidan) bisa tumbuh dan berkembang dari tanah tandus. Tanah kelahiran Nabi Ibrahim di Irak yang subur makmur justru tak subur untuk menyemaikan bibit-bibit ketauhidan. Ada dua modal utama yang diberikan Allah bagi tumbuh kembangnya dakwah Islam di era Nabi Muhammad, yaitu unsur maknawi, unsur religiositas berupa Ka'bah yang mempunyai magnet luar biasa bagi kehadiran manusia dari berbagai penjuru bumi dan unsur materi yaitu air zamzam yang merupakan sumber kehidupan.
Bentuk Ka'bah yang sedehana dan tanah Mekah yang tandus menyiratkan agar kedatangan mereka ke Mekah bukan karena keindahan tanah Mekah atau kehebatan bangunan Ka'bah melainkan semata-mata karena mencari ridha Allah, memuaskan dahaga spiritual. Bukan untuk tamasya atau kepuasan materi semata.
Haji yang mabrur bisa didapatkan ketika seseorang mampu menangkap nilai-nilai spiritualitas ketika melaksanakan ibadah haji untuk selanjutnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jiwanya menjadi bersih, akhlaknya bertambah baik, dan semangat ibadahnya bergerak naik. Itulah hasil akhir yang diinginkan Allah. Wallahu a'lam. [Qafmedia]