Hati-Hati Share Status! Dosa Berdusta Atas Nama Rasulullah


Di tengah zaman sosial media seperti saat ini. Banyak sekali orang yang membagikan tulisan-tulisan yang berisi hadits-hadits Nabi. Atau mengatasnamakan Nabi lalu berfatwa tentang agama.

Banyak sekali tulisan-tulisan yang dibagikan di grup-grup Facebook, WhatsApp, Telegram, berisi informasi agama tetapi menimbulkan perdebatan dan kontroversi yang memicu perpecahan.

Mayoritas kita hanyaikut-ikutan men-share karena tergiur dengan judul yang fantastis namun tak paham betul isinya. Padahal yang menyusun pesan berantai itu bukanlah seorang ulama yang memiliki kapabilitas keilmuan yang diakui.

Untuk itu, hendaklah berhati-hati dan pahami betul pesan berantai yang berisi hadits-Nabi jangan sampai kita ikut-ikutan salah dan menanggung dosa.

4 dalil tentang bahaya berdusta dengan mengatasnamakan Nabi Muhammad:

1.   Diriwayatkan dari Ali, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Jangan sekali-kali kalian berdusta atas namaku karena barang siapa berdusta atas namaku, sudilah dia masuk ke neraka.”

(HR. Al-Bukhari,  Kitab: Ilmu [3], Bab: Dosa Dusta Atas Nama Nabi [38]).


2.      Diriwayatkan dari Anas bahwa dia berkata, “Sungguh telah menghalangiku dari menyampaikan hadits banyak-banyak kepada kalian, sabda Rasulullah Saw., ‘Barang siapa sengaja berdusta atas namaku, hendaklah dia mempersiapkan tempat tinggalnya di neraka.’”

(HR. Al-Bukhari,  Kitab: Ilmu [3], Bab: Dosa Dusta Atas Nama Nabi [38]).


3.      Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, hendaklah dia mempersiapkan tempat tinggalnya di neraka.”

(HR. Al-Bukhari,  Kitab: Ilmu [3], Bab: Dosa Dusta Atas Nama Nabi [38]).


4.      Diriwayatkan dari al-Mughirah bahwa dia berkata, “Aku mendengar Nabi Muhammad Saw. bersabda, ‘Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta atas nama orang lain. Karena barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah dia mempersiapkan tempat tinggalnya di neraka.’”

(HR. Al-Bukhari,  Kitab : Jenazah [23], Bab: Kemakruhan Meratapi Mayat [34]).