Saat Orang Badui Tanya Resep Masuk Surga

   


        Diriwayatkan dari Thalhah bin Ubaidullah, bahwa telah datang kepada Rasulullah Saw. salah seorang penduduk Najed, dengan kepala lusuh penuh debu.

        Terdengar suara yang keras darinya namun maksud ucapannya tidak dapat dimengerti. Hingga kemudian dia mendekat kepada Nabi dan bertanya kepada beliau tentang Islam.
   
    Rasulullah Saw. menjawab, “(Islam) adalah shalat lima waktu sehari semalam.”

    Dia lalu bertanya, “Apakah ada kewajiban shalat lagi atasku selain itu?”

    Nabi menjawab, “Tidak ada, kecuali shalat sunnah.” Beliau kemudian berkata, “Dan puasa Ramadhan.”

    Orang itu bertanya lagi, “Apakah ada kewajiban puasa lagi atasku selain itu?”

    Beliau menjawab, “ Tidak ada kecuali puasa sunnah.” Lalu Nabi menyebut zakat.

    Lagi-lagi orang itu bertanya, “Apakah ada kewajiban lain atasku selain itu?”

    Beliau menjawab, “Tidak ada, kecuali yang sunnah.”

     Berdasarkan penuturan Thalhah, orang Najed itu pergi sembari (terdengar) dia berkata, “Demi Allah, aku tidak akan menambah atau menguranginya.”

    Lantas bersabda Rasulullah, “Beruntunglah dirinya jika dia jujur menepati ucapannya.”

 (HR. Al-Bukhari,  Kitab: Iman [2], Bab: Zakat Bagian dari Islam [34]).

Iman Yang Memasukkan Ke Surga

        Diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshari, bahwa pernah seseorang berkata kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, beritahulah aku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke surga.”

    Orang-orang saling berkata, “Ada apa dengan orang ini?! Ada apa dengan dirinya?!”

    Namun Rasulullah Saw. berkata, “Orang ini ada keperluan!” Lalu Nabi menjawab, “Engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan-Nya, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat dan menyambung tali silaturahmi.” Lanjut beliau, “Lepaskan tali kekang ini!”

    Abu Ayyub berkata, “Ketika itu, Rasulullah tengah berada di atas kendaraannya.”[1]

(HR. Al-Bukhari, Kitab: Adab [78], Bab: Keutamaan Menyambung Tali Silaturahmi [10]).

           

Arab Badui Tanya Resep Masuk Surga


               Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa seorang Arab Badui mendatangi Nabi Muhammad

        Dia berkata, “Mohon tunjukkanlah kepadaku suatu  amalan apabila aku melakukannya, aku akan masuk surga.”

        Nabi lalu menjawab, “Engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan-Nya, engkau mendirikan shalat fardhu, menunaikan zakat yang diwajibkan dan berpuasa di bulan Ramadhan.”

        Orang Arab tadi kemudian berkata, “Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, aku tidak akan menambahinya.”

        Selepas dia pergi, bersabda Rasulullah, “Barang siapa gembira melihat salah seorang dari penghuni surga, hendaklah dia melihat orang ini tadi.”

(HR. Al-Bukhari, Kitab: Zakat [24], Bab: Kewajiban Zakat [1]).



[1] Orang badui tadi memegang tali kekang kendaraan Nabi sehingga beliau menyuruhnya melepas setelah beliau menjawab pertanyaannya.