Dalil-Dalil Keutamaan Belajar & Mengajar Menurut Imam al-Ghazali



Tentang keutamaan belajar, dalilnya adalah sabda Rasulullah Saw.,
إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضَاءً بِمَا يَصْنَعُ.
“Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka ke-pada penuntut ilmu karena mereka ridha atas apa yang diperbuatnya.” (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Rasulullah Saw. bersabda,
لَأَنْ تَغْدُوَ فَتَتَعَلَّمَ بَاباً مِنَ العِلْمِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ تُصَلِّيَ مِائَةَ رَكْعَةٍ.
“Jika kamu pergi pada pagi hari lalu mempelajari satu bab dari ilmu, maka hal itu lebih baik daripada kamu melaksanakan shalat sebanyak seratus rakaat.” (HR Ibnu Majah)

Abu Darda’ berkata, “Barang siapa yang memandang bahwa pergi pada pagi hari untuk mencari ilmu bukan jihad, maka pikiran dan akalnya telah berkurang.”

Adapun keutamaan mengajar, dalilnya adalah firman Allah Swt.,
“Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, ‘Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu....’” (Âli ‘Imrân [3]: 81)

Begitu juga, firman Allah Swt., “Dan (ingatlah) ketika Allah mengam-bil janji dari orang-orang yang telah diberi Kitab (yaitu), ‘Hendaklah kamu menerangkannya (isi Kitab itu) kepada manusia dan janganlah kamu menyembunyikannya....’” (Âli ‘Imrân [3]: 187)

Ketika membaca ayat tersebut, Rasulullah Saw. bersabda,
مَا آتَى اللهُ عَالِمًا عِلْمًا اِلإَّ أَخَذَ عَلَيْهِ الْمِيْثَاقَ مَا أَخَذَ عَلَى النَّبِيِّيْنَ أَنْ يُبَيِّنَهُ وَلاَ يَكْتُمَهُ.
“Allah tidak menganugerahkan ilmu kepada seorang alim, kecuali Dia mengambil janji darinya, sebagaimana janji yang telah Ia ambil dari para nabi, yaitu janji untuk menjelaskan ilmu tersebut dan tidak me-nyembunyikannya.”

Rasulullah Saw. bersabda ketika mengutus Mu‘adz ke Yaman,
لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِدًا أَحَبُّ إِلَيْكَ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا.
“Allah memberi petunjuk melalui kamu kepada seorang laki-laki me-rupakan sesuatu yang lebih baik bagimu daripada dunia dan segala isinya.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)

Umar r.a. berkata, “Barang siapa yang menyampaikan sebuah hadits, lalu hadits itu diamalkan, maka ia mendapat pahala amal seperti pahala orang yang mengamalkan amal tersebut.”

Mu‘adz bin Jabal berkata tentang mengajar dan belajar, dan hemat penulis, perkataannya itu termasuk hadits marfu’, yaitu, “Pelajarilah ilmu. Sungguh, mempelajari ilmu untuk Allah merupakan suatu kebaikan, menuntut ilmu merupakan suatu ibadah, mengkajinya merupakan tas-bih, membahasnya merupakan jihad, mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya merupakan sedekah, dan mendermakannya kepada ahlinya merupakan amal yang mendekatkan diri kepada Allah.